Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/30 |
|
Minggu, 30 Januari 2011 Bacaan : Keluaran 20:18-21 Setahun : Keluaran 38-40 Nas : Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati" (Keluaran 20:19)
|
|
Bayangkan Anda sedang mengikuti sebuah ibadah. Sayangnya, dua jemaat yang duduk di depan Anda asyik berbisik-bisik. Sementara itu, jemaat lain yang duduk di belakang Anda sesekali tertawa cekikikan bersama teman di sebelahnya. Dan, ketika doa syafaat sedang dipanjatkan, sebuah telepon genggam berdering membuyarkan kekhusyukan ibadah yang sedang berlangsung. Kini, coba kita beralih membayangkan suasana yang sama sekali berbeda, seperti yang diceritakan oleh apa yang kita baca hari ini. Saat itu segenap bangsa Israel sedang berkumpul untuk menghadap Tuhan. Dan, di hadapan-Nya, mereka semua gentar menyaksikan kekudusan dan kemuliaan-Nya. Begitu gentarnya mereka sampai-sampai mereka meminta Musa agar mewakili mereka. Dapat dipastikan saat itu tak seorang pun berani berbicara sendiri satu sama lain dan mengabaikan Allah.Allah yang disaksikan bangsa Israel itu sesungguhnya sama dengan Allah yang kita hampiri setiap Minggu dalam ibadah di gereja. Dia adalah Allah Yang Mahakudus. Benar, karya Kristus memungkinkan kita untuk menghampiri Dia dengan penuh keberanian saat ini (Ibrani 4:16). Akan tetapi, itu bukan berarti kita kemudian tidak perlu menghormati-Nya, dan boleh mengabaikan-Nya dengan tidak sungguh-sungguh berkonsentrasi selama ibadah. Ibadah adalah pertemuan kita dengan Allah sendiri Yang Mahakudus. Itu sebabnya kita harus senantiasa mengarahkan seluruh hati, pikiran, dan perhatian hanya kepada-Nya saat menyanyikan lagu pujian, mendengarkan firman Tuhan, dan mengikuti seluruh rangkaian ibadah yang kita hadiri -- ALSSEBAB ALLAH YANG KITA SEMBAH MAHAKUDUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |