Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/01/29 |
|
Jumat, 29 Januari 2016 Bacaan : Yunus 1:8-17 Setahun : Keluaran 35-37 Nas : Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. (Yunus 1:17)
|
|
Dengan kebesaran-Nya, Allah menyediakan seekor ikan besar untuk menyelamatkan nyawa Yunus. Banyak orang menolak mukjizat ini, dan menganggapnya sebagai khayalan belaka. Namun pada tahun 1933, di pantai Cape Cod, Massachusetts, pernah ditangkap seekor paus biru. Panjangnya 30 meter, lebar mulutnya 3, 5 meter. Ikan paus jenis ini mempunyai 4 ruangan dalam perutnya. Di kepalanya terdapat rongga pembesaran sinus sebagai ruang penyimpan udara yang sangat baik, berukuran 2, 7 x 2, 7 x 5, 4 meter. Bila ikan ini menelan sesuatu yang menyebabkan sakit kepala, ia akan berenang ke pantai terdekat dan memuntahkan benda yang ditelannya. Keberadaan ikan paus ini menunjukkan bahwa mukjizat Yunus itu mungkin terjadi. Kisah Yunus menggambarkan ketidaktaatan Israel dan juga gereja masa kini sebagai umat Allah. Seharusnya mereka semua ini sudah lenyap "ditelan" zaman. Namun oleh karena kemurahan dan kesetiaan Tuhan, umat-Nya masih terus ada hingga saat ini. Pada kenyataannya, bangsa Israel dan umat kristiani kerap kali gagal menjadi hamba Allah yang menyatakan kebenaran dan kasih-Nya bagi dunia. Akan tetapi, Allah tak pernah gagal memelihara umat-Nya, dan tetap setia mewujudkan rencana dan panggilan-Nya bagi kita semua. "Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar... karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya... sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia" (Fil. 2:12-15). -- Susanto/Renungan Harian KITA SERING GAGAL DALAM MENGIRING KRISTUS,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |