Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/01/24 |
|
Minggu, 24 Januari 1999 Bacaan : Matius 5:13-20 Setahun : Ayub 28-31 Nas : Kamu adalah garam dunia...Kamu adalah terang dunia (Matius 5:13-14)
|
|
Beberapa tahun yang lalu, sebuah bangunan yang berisi berton-ton es habis terbakar. Carl Franke, seorang penulis, mengatakan bahwa meski di dalam bangunan tersebut terdapat ribuan galon air yang dapat memadamkan kebakaran, tetapi air itu tidak berada dalam wujud yang dapat digunakan. Bangunan itu penuh dengan bahan-bahan yang beku! Malangnya, banyak orang dan gereja memiliki masalah yang serupa. Meski diberkati dengan berton-ton sumber daya yang dapat dipakai untuk bersaksi dan melayani, umat pilihan Allah seringkali merupakan "orang-orang beku" di dalam Allah. Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dan terang, dan Dia memperingatkan supaya kita tidak kehilangan rasa asin sebagai garam dan tidak menyembunyikan terang yang kita miliki (Matius 5:13-20). Di bawah ini ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal di atas. 1. Garam sebagai penyedap rasa tidak akan berguna apabila tidak bersinggungan dengan makanan dan menyatu di dalamnya. Yesus memanggil kita untuk "memberi rasa" kepada masyarakat di dalam nama-Nya, yaitu lewat keterlibatan yang akrab dengan orang lain. 2. Terang bersinar supaya terlihat. Orang-orang percaya harus keluar dari persembunyian mereka supaya dikenal sebagai murid-murid-Nya. Pernyataan iman mereka harus tampak nyata lewat perbuatan baik yang mereka lakukan. D.L. Moody berkata, "Sebuah mercusuar tidak perlu menembakkan meriam untuk menarik perhatian orang kepada terang yang mereka pancarkan. Dengan terus bersinar saja sudah cukup." Kita harus menggarami masyarakat dan menerangi dunia bagi Kristus. Sekarang waktunya untuk mencairkan bahan-bahan beku yang ada dalam kehidupan kita -- JEY
TUJUAN KITA DI BUMI INI BUKAN UNTUK MEMBIASAKAN DIRI DENGAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |