Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/01/23 |
|
Sabtu, 23 Januari 2016 Bacaan : Yeremia 43:1-7 Setahun : Keluaran 17-19 Nas : Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes. (Yeremia 43:7)
|
|
Bekerja di tempat yang nyaman tentu lebih membahagiakan daripada berada di tempat yang kurang kita sukai. Sayangnya, kita tidak selalu berada di tempat yang kita inginkan dan hal itu dapat mengecewakan kita. Kondisi ini lalu memengaruhi sikap kita dalam bekerja dan melayani. Apakah kita tetap berbahagia dan bekerja dengan setia sekalipun tempatnya kurang nyaman? Yeremia pernah mengalaminya. Saat itu, orang Israel yang tertinggal di Yerusalem mengalami tekanan yang hebat. Sayangnya, mereka tidak mencari pertolongan Tuhan dan lebih percaya kepada beberapa pemimpin yang tidak memiliki visi dan yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Atas perintah Tuhan, Yeremia tampil dan berusaha mencegah mereka untuk tidak mencari pertolongan ke Mesir. Tapi pemberitaan itu sia-sia dan bangsa itu justru menganggap nabi itu berbohong. Mereka marah dan menawan Yeremia untuk ikut pergi bersama mereka. Sungguh suatu pengalaman yang menyesakkan bagi Yeremia. Karena ditawan, ia terpaksa ikut ke Mesir sehingga nyawanya terancam. Ya, menurut nubuat firman Tuhan, peperangan, kelaparan dan sakit-penyakit akan menyerang mereka di Mesir (42:22). Sungguhpun demikian, ia tetap setia menyampaikan suara Tuhan kepada orang-orang yang keras hati itu. Dalam menjalani hidup, kita tidak selalu berada di tempat yang yang kita inginkan. Meski tampaknya berat, biarlah komitmen dan kesetiaan kita untuk melayani-Nya tidak berubah. Allah, sumber kasih karunia itu, akan melimpahkan kekuatan-Nya, memampukan kita. -- Samuel Yudi Susanto/Renungan Harian KESULITAN HIDUP MENGUJI KESETIAAN KITA,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |