Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2014/01/21 |
|
Selasa, 21 Januari 2014 Bacaan : Kolose 2:6-15 Setahun : Keluaran 11-13 Nas : Hati-hatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (Kolose 2:8)
|
|
Trinity. Vietnam Rose. Belladonna. Lucifer. Nama-nama yang cantik. Tetapi, bagaimana jika nama itu dilekatkan pada benda atau sosok pembawa keburukan atau kejahatan? Trinity dipakai sebagai nama bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945. Vietnam Rose adalah nama penyakit kelamin yang diidap sebagian tentara AS saat perang Vietnam pada era 1970-an. Belladonna atau "perempuan cantik" menjadi nama tanaman beracun mematikan. Dan Lucifer, si Bintang Fajar-ah, ia salah satu penghulu malaikat yang berubah menjadi Iblis! Banyak hal yang buruk atau jahat, namun dikemas begitu indah sehingga kita tidak cermat meneliti isinya. Kita terkelabui. Rasul Paulus mengingatkan agar kita jangan tertawan oleh "filsafat dunia yang kosong dan palsu" karena hal itu "tidak menurut Kristus" (ay. 8). Banyak filsafat yang tampak luhur, menawarkan keselamatan hidup, namun tidak mengandalkan Kristus. Sebagai orang percaya, kita ditetapkan untuk "hidup dan berakar di dalam Dia" serta "dibangun di atas Dia", agar iman kita "bertambah teguh pada-Nya" (ay. 6-7). Jika tidak, kita akan gampang terpikat oleh "banyak nabi palsu" yang berusaha menjauhkan kita dari Kristus (lihat 1 Yohanes 4:1). Bagaimana kita bisa menangkal tipu muslihat Iblis ini? Tiada jalan lain kecuali bergaul erat dengan-Nya. Dengan demikian, kita tidak gampang silau oleh nama yang indah atau kemasan yang cantik, tetapi mampu "menguji setiap roh" (1 Yohanes 4:1), apakah hal itu berasal dari Allah atau bukan. -- Hiendarto Sukotjo /Renungan Harian JANGAN LANGSUNG TERPESONA OLEH KEMASANNYA,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |