Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/01/19 |
|
Selasa, 19 Januari 2016 Bacaan : Lukas 19:1-10 Setahun : Keluaran 5-7 Nas : Ia pun berlari mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. (Lukas 19:4)
|
|
Kisah Zakheus memang menarik. Ia memanjat pohon ara hanya untuk melihat Yesus ketika Yesus memasuki kota Yerikho. Dengan segala keterbatasannya (ay. 3), Zakheus tetap gigih untuk bertemu dengan Yesus. Ada tekad dan keinginan yang kuat dalam diri Zakheus, seorang pemungut cukai. Pemungut cukai, atau dalam bahasa Yunani publicani, adalah petugas pajak yang mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintahan Romawi. Pada zaman itu, profesi pemungut cukai dipandang buruk dan bahkan dibenci rakyat. Mereka dianggap pengkhianat bangsanya. Tetapi, Zakheus tidak menjadikan keadaannya sebagai penghambat untuk berjumpa dengan Yesus. Saya mencoba membayangkan betapa hati Zakheus sangat tersentuh ketika Yesus mengatakan bahwa Dia harus menumpang di rumahnya (ay. 5). Bukan hanya itu, kehadiran Yesus di rumahnya juga mendatangkan suatu perubahan besar dalam kehidupannya (ay. 8). Ia sampai memutuskan, "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang sering menghambat kita untuk berjumpa dengan Yesus? Apakah sakit penyakit, rasa malas, pergumulan hidup lain, atau kita merasa tidak layak datang pada Tuhan? Apa pun alasan kita, biarlah kita belajar seperti Zakheus yang rendah hati dan tidak memandang siapa dirinya, serta memiliki kerinduan yang besar untuk berjumpa dengan Tuhan. -- Selly Miarani/Renungan Harian PERJUMPAAN DENGAN TUHAN MENGUBAHKAN KITA.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |