Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/01/19 |
|
Jumat, 19 Januari 2001 Bacaan : Amsal 30:5-9 Setahun : Keluaran 11-13 Nas : Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan ... kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Lukas 16:13)
|
|
Seorang warga Illinois meminta agar sang atasan memotong 2/3 dari gajinya supaya ia berpenghasilan di bawah garis kemiskinan. Alasannya adalah dengan menjadi miskin ia tidak perlu membayar pajak pendapatan, dan juga tidak akan diwajibkan menyokong pelaksanaan beberapa kebijakan militer yang tidak disetujuinya. Hal ini membuatnya lebih konsisten dalam mempraktekkan keyakinannya. Seorang teman dekat berkomentar, "Ia memiliki komitmen yang kuat atas keadilan dan perdamaian. Saya pikir itulah cara ia mewujudkan komitmennya." Saya tidak menyarankan agar Anda mengikuti langkahnya, saya hanya ingin menunjukkan bahwa orang itu tidak mau idealismenya dibelokkan oleh uang. Ia mengingatkan saya pada Agur, penulis Amsal 30 yang bijaksana. Agur mengungkapkan bahwa terlalu banyak atau terlalu sedikit kekayaan bisa mempengaruhi komitmen seseorang kepada Tuhan. Kita diminta untuk merenung tentang uang. Warga Illinois itu menyerahkan sebagian uangnya. Agur tidak meminta terlalu banyak ataupun terlalu sedikit uang (Amsal 30:7-9). Yesus menggunakan uang untuk apa yang perlu (Yohanes 13:29). Paulus tidak meminta atau menolaknya (Filipi 4:11-12). Seorang pengusaha muda yang kaya terikat pada uang (Lukas 18:23). Ananias dan Safira mati karena mereka membohongi Allah dalam hal uang (Kisah Para Rasul 5). Bagaimana sikap kita terhadap uang? Apakah kita menggunakannya dengan bijak, atau sebaliknya uang itu justru menguasai kita? Mampukah kita mengendalikan uang, atau sebaliknya uang itu justru memperbudak kita? Kita tidak dapat mengabdi kepada Tuhan sekaligus kepada uang [Mamon] (Lukas 16:13) -MRD II UANG ADALAH HAMBA YANG BAIK, TETAPI BUKAN MAJIKAN YANG BAIK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |