Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/01/15 |
|
Jumat, 15 Januari 1999 Bacaan : Matius 15:1-20 Setahun : Kejadian 47-50 Nas : Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus (1Korintus 11:1)
|
|
Saya sedang minum kopi di McDonald ketika saya memperhatikan seseorang berjalan dengan menggunakan sebuah tongkat. Orang itu meletakkan tangannya pada pundak seorang anak laki-laki yang sangat ia percaya untuk memimpin langkahnya. Yesus berbicara tentang para pemimpin yang tidak dapat dipercaya. Dia menyebut para pemimpin agama pada zaman-Nya sebagai "orang yang munafik" dan "orang buta yang menuntun orang buta" (Matius 15:7-14). Ahli Taurat dan orang Farisi mengajarkan tradisi ciptaan manusia, dan bukan perintah Allah (ayat 3-9). Dewasa ini banyak orang melalui radio, TV, dan mimbar mengatakan: "Ikutlah aku! Aku memiliki kebenaran." Ini merupakan biang kebingungan yang pada akhirnya menyesatkan orang. Rasul Yohanes telah mengantisipasi hal seperti itu dengan menulis; "Janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah" (1Yohanes 4:1). Bagaimana kita dapat "menguji roh-roh itu?" Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini: Apakah kehidupan sang pengajar mencerminkan kehidupan Kristus? Apakah sang pengajar mengabarkan anugerah keselamatan dengan iman -- bukan dengan usaha manusia? Para pengajar dan pemimpin yang dapat dipercaya akan senantiasa menuntun kita kepada Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6), dan bukan kepada diri mereka sendiri. Jika tidak demikian, maka mereka adalah orang buta yang menuntun orang buta. Mari kita pilih pemimpin yang akan kita ikuti dengan cermat -- DJD
SEORANG PEMIMPIN YANG BAIK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |