Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/01/13 |
|
Selasa, 13 Januari 1998 Bacaan : Yeremia 23:25-40 Setahun : Kejadian 40-42 Nas : Bukankah firman-Ku...seperti palu yang menghancurkan bukit batu? (Yeremia 23:29)
|
|
Secara tak sengaja saya menemukan sebuah pohon tumbang yang bisa menjadi kayu api yang sangat baik untuk kompor besi dalam ruangan kami. Gergaji mesin saya memotongnya dengan rapi menjadi potongan-potongan kayu sekitar 45 cm. Tetapi potongan-potongan kayu berdiameter 50 cm ini masih perlu dibelah. Oleh karena itu, saya mulai mengayunkan kapak. Tak ada yang terjadi -- kecuali mata kapak itu terjepit pada kayu. Kapak saya tajam, tetapi tidak cukup kuat untuk membelah kayu tersebut. Setelah frustrasi selama satu jam, saya mengemudikan mobil menuju toko besi dan membeli sebuah peralatan yang lebih besar dan berat bernama palu pembelah. Alat ini memiliki mata kapak pada satu sisinya dan mata untuk memalu pada sisi lainnya. Dengan alat yang benar, saya segera mendapatkan setumpuk kayu api belah yang baik dan kering untuk tahun berikutnya. Terkadang saya berusaha melakukan pekerjaan Allah dengan menggunakan alat yang salah. Saya hebat dalam memberikan pendapat saya untuk menolong seseorang memecahkan masalah, tetapi seringkali tidak banyak yang terjadi sebelum saya mencari dan menerapkan kebenaran Allah pada situasi tersebut. Yeremia mengutuk nabi-nabi palsu di Israel karena mereka menggunakan apa yang salah -- kata-kata, mimpi, dan penglihatan mereka sendiri -- untuk mempengaruhi dan menyesatkan rakyat (Yeremia 23:16,25-27,31-32). Marilah kita melakukan pekerjaan Tuhan dengan alat yang benar, yakni kuasa dan kekuatan dari Firman Allah yang hidup [DCE]
PENDAPAT MANUSIA KECIL NILAINYA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |