Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/01/11 |
|
Minggu, 11 Januari 1998 Bacaan : Yeremia 26:1-16 Setahun : Kejadian 33-36 Nas : Barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut (Yakobus 5:20)
|
|
Berita-berita tentang penghakiman pada era toleransi ini mendapatkan sambutan seperti bunyi guruh pada saat piknik. Hal yang sama juga terjadi pada zaman Yeremia. Saat itu, Tuhan menyuruh Nabi Yeremia untuk berdiri di pelataran rumah Tuhan dan berbicara dengan berani kepada bangsanya mengenai dosa mereka. Yeremia memperingatkan penduduk Yerusalem bahwa kehancuran akan menghadang jalan mereka jika mereka tidak mengikuti hukum-hukum Allah. Bagaimana tanggapan mereka? Seluruh rakyat itu menangkapnya dan berkata, "Engkau harus mati!" (Yeremia 26:8). Kehidupan Yeremia berada dalam bahaya karena berani mengungkapkan kebenaran. Meskipun mendapat ancaman, Yeremia mengulangi peringatannya. Setelah mempertimbangkan kembali, para pemuka dan seluruh rakyat itu berkata kepada imam-imam dan nabi-nabi palsu, "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita" (ayat 16). Dilema yang dihadapi Yeremia memunculkan dua kebenaran penting. Pertama, sebuah peringatan tidak akan diterima dengan senang hati oleh orang-orang yang membutuhkan peringatan itu. Kedua, kita harus menyampaikan peringatan itu dan kemudian percaya bahwa Allah akan melindungi kita. Apakah Anda melihat tanda bahaya akan terjadi pada orang-orang yang Anda kenal? Mungkin Anda perlu melakukan hal yang sulit: Dengan bimbingan Allah, sampaikanlah peringatan yang mereka butuhkan dengan penuh kasih [JDB]
TERKADANG KASIH MEMANG MENYAKITKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |