Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/09 |
|
Sabtu, 9 Januari 2010 Bacaan : Keluaran 15:22-27 Setahun : Kejadian 23-24; Matius 7 Nas : Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara (Keluaran 15:23)
|
|
Air dikenal sebagai komponen terpenting dari kehidupan. Semua makhluk membutuhkannya untuk hidup. Itu sebabnya, air pulalah yang dijadikan indikator utama oleh para peneliti untuk mencari kehidupan di luar angkasa. Sebuah benda langit yang tidak mengandung air, diyakini tidak bisa memiliki kehidupan juga. Sebaliknya, benda langit yang mengandung air seperti planet Mars atau bulan dari planet Yupiter yang bernama Europa, diduga dapat menyokong kehidupan. Pemahaman akan pentingnya air ini dimengerti benar oleh bangsa Israel kuno. Hidup di daerah yang memiliki banyak gurun membuat mereka tahu persis pentingnya air. Itu sebabnya dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan, bangsa Israel biasanya berhenti di dekat sumber air, seperti di Mara dan Elim dalam bacaan kita hari ini. Sungguh tragis bahwa sekarang banyak sumber air yang telah rusak oleh karena kecerobohan atau keserakahan manusia. Kalau di Mara, Tuhan membuat air yang tidak layak minum menjadi layak, pada zaman ini manusia melakukan sebaliknya -- kita membuat air yang bersih menjadi tidak layak pakai. Kita perlu berjuang keras untuk menghentikan tindakan perusakan ini dan bahkan berusaha memperbaikinya. Kita perlu menggunakan air dengan bertanggung jawab. Kita harus berhenti mengotori sungai-sungai kita dengan berbagai sampah dan limbah industri. Atau, dimulai dari tempat tinggal kita, dengan tidak menutup tanah yang tersisa dengan semen dan batu bata. Agar cukup tempat untuk peresapan air; agar ada air tanah dengan kualitas yang baik -- ALS KETIKA MENCIPTA AIR, ALLAH MEMBUBUHKAN KEHIDUPAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |