Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/01/08 |
|
Sabtu, 8 Januari 2000 Bacaan : Kejadian 22:1-14 Setahun : Kejadian 20-22, Matius 6:19-34 Nas : Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 22:8)
|
|
Ketika masih kanak-kanak, saya tidak suka dengan kisah Abraham yang pergi ke Gunung Moria untuk mengorbankan putranya, Ishak. Mengapa Allah menyuruh Abraham melakukan hal itu? Saya juga anak tunggal dalam keluarga, dan saya tidak ingin hal semacam itu terjadi pada saya! Orangtua saya berkata bahwa saat itu Allah sedang menguji iman Abraham. Dan, ia berhasil melewati ujian itu. Bahkan, ketika pisau sudah tergenggam di tangannya, Abraham masih mempercayai Allah (Kejadian 22:8-10). Ia telah belajar bahwa Allah dapat dipercaya. Membuat pernyataan iman adalah hal yang mudah. Ujian yang sebenarnya adalah ketika Allah meminta kita untuk mempertaruhkan milik kita yang paling berharga. Bagi Abraham, masalahnya adalah mengenai ketaatan. Pada masa kini, seorang wanita karier bergaji tinggi dipecat karena menolak meninggalkan standar imannya. Dan, seorang pendeta diusir dari gerejanya karena menaati Firman Allah yang menyuruhnya berbicara tentang rasisme di tengah jemaatnya. Bukankah seharusnya orang-orang tersebut mendapat penghargaan karena mereka telah melakukan hal yang benar? Ujian iman yang terberat sesungguhnya adalah ketika kita merasa Tuhan tidak menghargai kesetiaan kita. Mungkin saat ini Anda sedang diminta untuk mengembalikan kepada Allah sesuatu yang menurut perasaan Anda telah diberikan-Nya bagi Anda. Belajarlah untuk melihat bahwa ujian ini adalah suatu peluang untuk menyatakan iman Anda kepada Pribadi yang selalu memegang janji-Nya itu -- bahkan ketika Anda tidak dapat memahaminya sekalipun -- HWR
IMAN ADALAH KEMAMPUAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |