Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/07 |
|
Kamis, 7 Januari 2010 Bacaan : Keluaran 1:8-22 Setahun : Kejadian 18-19; Matius 6:1-18 Nas : Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup (Keluaran 1:17)
|
|
Bagai makan buah simalakama. Kalau dimakan, bapak yang mati; kalau tidak dimakan, ibu yang mati. Dua pilihan yang sama-sama menyulitkan dan menyudutkan kita. Bagaimana sikap kita jika dihadapkan pada kondisi semacam itu? Bidan Sifra dan Pua, pahlawan perempuan dalam awal sejarah perbudakan orang Israel di tanah Mesir, dihadapkan pada pilihan dilematis. Mereka secara diam-diam menentang perintah raja Mesir. Raja memerintahkan mereka agar membunuh bayi laki-laki Ibrani yang mereka tolong kelahirannya. Tetapi mereka mengelak perintah ini. Mereka diinterogasi (ayat 18), tetapi mereka tak kehabisan akal. Dan Alkitab mencatat bahwa mereka melakukan hal ini karena "takut akan Allah" (ayat 17). Rupanya, kedua bidan Mesir ini sudah mengenal Allah. Sebuah catatan yang menarik: pada waktu itu Allah juga sudah dikenali oleh orang-orang bukan Israel! Dan, karena pengenalan akan Allah itu, sekalipun diperintahkan untuk membunuh, mereka memilih untuk membela kehidupan. Kisah mereka mengajarkan bahwa kunci untuk menghadapi pilihan dilematis adalah takut akan Tuhan. Artinya, kita menentukan pilihan berdasarkan apa yang dipikirkan Tuhan, bukan apa yang dipikirkan manusia. Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, bukan berdasarkan pendapat orang. Berdasarkan pembelaan terhadap kehidupan, bukan kejahatan. Mungkin, akibat pilihan yang tidak populer itu, kita dikucilkan, atau batal menerima promosi jabatan tertentu. Namun, seperti dialami Sifra dan Pua (ayat 21), Tuhan akan berbuat baik kepada kita. Bukankah kebaikan Tuhan jauh lebih hebat daripada perlindungan manusia? -- DKL MEMBELA KEHIDUPAN BUKAN SEKADAR KEWAJIBAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |