Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/01/07 |
|
Rabu, 7 Januari 2009 Bacaan : Ulangan 15:12-18 Setahun : Kejadian 20-22 Nas : Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini (Ulangan 15:15)
|
|
Kacang lupa kulit adalah ungkapan kiasan untuk menyebut orang yang lupa akan masa lalunya dan menjadi sombong. Misalnya, seorang gadis berasal dari desa, merantau ke kota, berhasil menjadi artis terkenal, lalu sikap dan perilakunya berubah menjadi sok, jauh dari tata krama. Ungkapan itu juga bisa dikenakan pada orang yang tidak tahu berterima kasih, lupa akan jasa-jasa orang yang pernah menolong dan membesarkannya. Seperti si Malin Kundang, tokoh dalam salah satu cerita rakyat dari Sumatra Barat. Malin Kundang adalah pemuda yang meraih kesuksesan di rantau, tetapi kemudian ia tidak mau mengakui ibunya sendiri, sehingga dikutuk menjadi batu. Tuhan sangat tidak berkenan dengan sikap "kacang lupa kulit". Itulah sebabnya berulang kali Dia mengingatkan umat Israel tentang status mereka dulu, yaitu sebagai budak-budak di Mesir, dan bahwa Tuhanlah yang telah membebaskan mereka (ayat 15). Tujuannya supaya mereka tetap mengandalkan Tuhan, dan tidak berpaling kepada ilah-ilah lain. Sekaligus supaya mereka juga memiliki empati dan kepekaan untuk membantu orang lain yang membutuhkan seperti mereka dulu (ayat 13,14). Maka, baiklah kita terus mengingat karya kasih Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita selalu terdorong untuk memakai segala yang ada pada kita untuk kemuliaan-Nya. Dan, baiklah kita juga tidak melupakan peran dan jasa orang lain dalam setiap kesuksesan yang kita raih, sehingga kita bisa tetap menunjukkan rasa terima kasih kita kepada mereka. Bukan seperti kacang yang lupa pada kulitnya -AYA KITA ADALAH ORANG BERUTANG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |