Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/06 |
|
Selasa, 6 Januari 2015 Bacaan : Pengkhotbah 3:1-15 Setahun : Kejadian 16-18 Nas : Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. (Pengkhotbah 3:2)
|
|
Kematian adalah salah satu misteri kehidupan yang sukar dipahami. Seorang teman harus merelakan kepergian istri yang dikasihinya ketika anak mereka masih berusia tiga bulan. Seorang teman yang lain harus merelakan kepergian ayahnya, yang baru saja berpamitan untuk beristirahat karena merasa agak lelah. Padahal, pagi harinya sang ayah masih beraktivitas seperti biasa tanpa ada keluhan sakit. Mendengar dua kabar itu, saya terkejut dan berkata, "Memang, sampai sekarang kematian tetaplah menjadi misteri ilahi." Pengkhotbah berkata, "Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal." Pada umumnya, manusia lebih mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran daripada menghadapi kematian. Padahal, kematian bisa datang sewaktu-waktu, tidak dapat kita perkirakan. Fakta menunjukkan bahwa orang yang masih muda belum tentu hidup lebih lama dari orang yang sudah berusia lanjut. Orang yang dalam keadaan sakit parah terkadang diizinkan Tuhan untuk hidup lebih lama dari orang yang terlihat sehat dan bugar. Perkara kematian sepenuhnya akan tetap menjadi kedaulatan Tuhan sebagai pencipta, pemberi hidup, dan penentu akhir keberadaan manusia di bumi. Selagi Tuhan memberi kesempatan untuk hidup, mari kita manfaatkan sebaik mungkin. Nikmati apa yang Tuhan berikan, sayangi keluarga kita, termasuk kasihi pasangan hidup kita dengan sungguh-sungguh. Kelak ketika waktunya kita berpisah dengan orang yang kita kasihi, akan ada ucapan syukur dan kenangan manis yang dapat dikenang. -- Go Hok Jin /Renungan Harian SETIAP HARI ADALAH KESEMPATAN UNTUK MENIKMATI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |