Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/06 |
|
Rabu, 6 Januari 2010 Bacaan : 1Yohanes 3:1-10 Setahun : Kejadian 16-17; Matius 5:27-48 Nas : Namun semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12)
|
|
Gajah betina itu tak kenal identitasnya. Sejak kecil ia dipelihara dan hidup di antara para tupai. Maka ia menganggap dirinya tergolong bangsa tupai. Ia bertingkah polah seperti tupai. Ia belum kenal jati dirinya, sampai ia berjumpa Manny, si gajah jantan. Dengan berbagai cara, tahap demi tahap, Manny berusaha menunjukkan keserupaan di antara mereka untuk menyadarkannya bahwa ia adalah gajah, bukan tupai. Begitulah cerita ringkas film animasi Ice Age 2. Pesannya jelas: kita perlu sadar diri -- siapa kita dan belajar berperilaku sesuai jati diri itu. Kalau burung mengira dirinya ayam, ia tidak akan terbang tetapi hanya melompat-lompat. Kalau seorang kristiani tidak sadar dirinya anak Allah, jelas yang dilakukannya tidak sesuai standar anak-anak Allah. Sejak menerima Kristus, kita dilahirkan kembali; diciptakan baru; diangkat menjadi "anak-anak Allah"; dan "benih ilahi" ada di dalam kita (ayat 9). Lewat pergaulan tahap demi tahap dengan Dia, selayaknya perilaku kita mengikuti standar keserupaan dengan Yesus. Yohanes tak henti-hentinya menulis tentang kebenaran ini. Mengapa? Sebab target gempuran Iblis adalah membuat orang-orang kristiani "lupa" jati dirinya. Bagaimana bisa? Lewat tantangan dan cobaan hidup yang beragam, kita bisa dibuat memiliki gambar diri yang buruk: anak bodoh; pembawa celaka; si nasib sial; orang gagal; pecundang; wanita yang tak layak dicintai; pria miskin; si tua yang tak berguna; si pembuat dosa yang tak terampuni. Lalu tanpa sadar, orang akan berperilaku seperti gambar diri itu. Stop! Jangan tergiring ke arah itu! Kita adalah anak-anak Allah. Berjuang dan berperilakulah di atas landasan jati diri yang benar! -- PAD Perubahan hidup dimulai dari perubahan gambar diri
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |