Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/01/05 |
|
Senin, 5 Januari 2009 Bacaan : Kejadian 1:26-2:17 Setahun : Kejadian 12-15 Nas : TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kejadian 2:15)
|
|
Ada sebagian orang kristiani yang berpendapat bahwa pekerjaan yang dijalani sehari-hari sekadar untuk bertahan hidup-tanpa ada makna spiritual. Mereka berpikir bahwa Tuhan lebih peduli kepada doa, nyanyian, saat teduh, dan semua kegiatan rohani. Bagi mereka, pekerjaan yang paling menyenangkan Tuhan adalah menjadi pendeta atau misionaris. Akibatnya, mereka mengerjakan pekerjaan sehari-hari mereka dengan setengah hati dan bahkan kerap dihinggapi rasa bersalah. Pemahaman ini tidak sejalan dengan apa yang terdapat dalam firman Tuhan hari ini. Dikisahkan bahwa setelah Adam diciptakan, Allah memberinya tugas. Tugas ini bukanlah untuk berdoa, membaca Alkitab, menyanyikan pujian, atau kegiatan rohani yang lain. Tugasnya adalah untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden (Kejadian 2:15). Bahkan salah satu tujuan Adam diciptakan adalah untuk berkarya dan mengelola seluruh ciptaan (Kejadian 1:28). Untuk menjelaskan konsep ini, Martin Luther, seorang tokoh reformasi gereja abad ke-16, pernah berkata, "Meskipun aku tahu bahwa besok dunia akan kiamat, aku akan tetap menanam pohon apelku." Inti kalimat ini adalah bahwa pekerjaan sehari-hari kita (seperti bertani, berdagang, mengurus keluarga, belajar, dan sebagainya) memiliki makna spiritual yang sama dalamnya dengan kegiatan-kegiatan rohani kita (seperti berdoa, bersaat teduh, maupun kebaktian). Bekerja merupakan salah satu hal penting yang Tuhan ingin kita lakukan dalam hidup ini. Karena itu, sudah sepantasnya kita memperlakukan dan mengerjakan pekerjaan kita sama seriusnya dengan kegiatan rohani kita -ALS PEKERJAAN KITA SAMA PENTING DAN BERHARGANYA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |