Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/01/04 |
|
Senin, 4 Januari 2016 Bacaan : Matius 5:13-16 Setahun : Kejadian 10-12 Nas : Kamu adalah garam dunia. (Matius 5:13)
|
|
Selain melezatkan makanan, garam lazim digunakan untuk mengawetkan makanan, mencegah pembusukan. Garam adalah alternatif terbaik untuk menghalau kuman dan mencegah infeksi karena gigitan serangga. Garam bisa digunakan untuk memadamkan api, juga mencairkan salju yang membeku. Melalui Google, kita masih bisa menemukan 14.000 lebih manfaat garam bagi kehidupan manusia. Tuhan Yesus menyamakan kita dengan garam, "Kamu adalah garam dunia." Seperti garam yang memberi banyak manfaat, Tuhan ingin kita memberkati kehidupan banyak orang. Namun, hakikat garam itu bersifat laten atau tersembunyi. Tersamar, tak kentara, dan secukupnya saja. Tidakkah garam itu melezatkan makanan tanpa pernah menjadi makanan itu sendiri? Itu artinya menjadi garam dunia menuntut kita dalam memberkati tidak menonjolkan diri, memberi manfaat tanpa pamer diri. Tidak tampak superior, tidak populer, bahkan tanpa pamrih. Anda bukan superstar, tetapi dipilih Tuhan untuk membuka jalan bagi seorang bintang. Anda tetap tersembunyi meskipun sumbangsih Anda menyemarakkan dunia. Anda mewarnai keberhasilan orang lain tanpa menerima piala atau medali. Anda adalah pahlawan tak dikenal yang memerdekakan kehidupan orang lain. Tahukah Anda di balik sebutir garam itu tersembunyi kerendahan hati? Menjadi garam dunia itu bekerja dengan baik dan benar, tetap tulus dan jujur meski kelicikan dan kepicikan meruyak di negeri ini. Siapkah menggarami orang-orang di sekitar Anda, termasuk mereka yang menolak Anda? -- Agus Santosa/Renungan Harian MENJADI GARAM DUNIA BERARTI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |