Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/01/04 |
|
Selasa, 4 Januari 2000 Bacaan : Mazmur 102:25-28 Setahun : Kejadian 10-12, Matius 4 Nas : Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal (2Korintus 4:18)
|
|
Tujuh Keajaiban dari dunia kuno memang benar-benar luar biasa! Karya-karya cipta yang mengesankan dari para manusia jenius ini antara lain: Makam Mausolo yang dibangun pada tahun 350 SM; Kuil Artemis di Efesus; Taman Gantung di Babilonia; mercusuar Raja Ptolomeus di dekat Aleksandria; patung Apollo setinggi 30 meter, yang disebut Colossus dari Rhodes; patung Zeus setinggi 12 meter di kota Olympia; dan piramida-piramida raksasa yang menjulang tinggi di Mesir. Enam dari adikarya tersebut kini telah musnah -- mercusuar Ptolomeus hancur karena gempa bumi, dan lima karya lainnya dihancurkan oleh para penjarah. Hanya piramida-piramida Mesir yang masih bertahan hingga sekarang. Kita boleh saja mengagumi Tujuh Keajaiban Dunia ini, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa segala sesuatu dalam dunia ini hanya bersifat sementara. Suatu saat tatkala saya mengamati kaki langit kota New York dari buritan sebuah kapal feri, saya mengingat sebaris syair sebuah lagu pujian: "Semuanya akan binasa, batu demi batu; tetapi kerajaan-Mu dan takhta-Mu tidak akan binasa." Penulis kitab Ibrani berkata, "Karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut" (Ibrani 12:28). Kata-kata ini dan juga kata-kata dalam Mazmur 102 akan menolong kita untuk memiliki cara pandang yang benar terhadap hal-hal yang sementara dan yang kekal -- VCG
PEGANGLAH ERAT-ERAT APA YANG KEKAL
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |