Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2019/01/02 |
|
Rabu, 2 Januari 2019 Bacaan : Pengkhotbah 5:1-6 Setahun : Kejadian 4-6 Nas : Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. (Pengkhotbah 5:3)
|
|
Jonathan Edwards, tokoh kebangunan rohani abad ke-18, pada usia 17 tahun menuliskan 21 resolusi pribadi. Sepanjang waktu ia menambahi daftar itu sampai, menjelang kematiannya, ia telah memiliki 70 resolusi. Resolusinya yang pertama: "Dengan menyadari bahwa saya tidak mampu melakukan apa pun tanpa pertolongan Tuhan, dengan rendah hati saya memohon kepada-Nya, agar oleh anugerah-Nya memampukan saya untuk mematuhi resolusi-resolusi ini.... Ingatlah untuk membaca kembali seluruh resolusi ini seminggu sekali." Edward tidak secara sambil lalu menyusun resolusi, yang kalaupun dilanggar tidak menjadi persoalan. Seminggu sekali ia melakukan "pemeriksaan diri". Ia secara teratur mengevaluasi kinerjanya, sembari selalu meminta pertolongan Tuhan. Orang-orang yang berhasil menjalankan resolusi seperti Edward memiliki karakteristik yang menonjol. Mereka menganggap resolusi sebagai perkara yang serius, sebagai suatu nazar di hadapan Tuhan. Sebuah komitmen yang sakral. Sekaligus suatu kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan. Karena itu, mereka mengandalkan pertolongan dan anugerah Tuhan, serta mendisiplinkan diri untuk menepatinya. Bila membandingkan diri dengan pencapaian Jonathan Edwards, barangkali kita malah jadi kurang percaya diri untuk membuat resolusi. Jadi, anggap saja dia sebagai pelari maraton kawakan, dan kita ini atlet pemula. Kita bisa melatih diri secara bertahap. Yang jelas, kita perlu bahan dasar yang sama: anugerah Tuhan plus disiplin diri. --ARS/www.renunganharian.net ANUGERAH TUHAN TIDAK MENGAJARI KITA HIDUP SECARA SEMBRONO,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |